FAKTA DI BALIK BENTROK HKBP BEKASI

September 18, 2010

FPI SOAL INSIDEN HKBP

(Kamis, 16/09/2010, Era Muslim)

Setelah lima hari pasca insiden yang disebut sebagian besar media massa sebagai tindak kekerasan ormas Islam tertentu terhadap pendeta dan jamaat HKBP, akhirnya Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya mengeluarkan sejumlah klarifikasi.

Di antara isi klarifikasi insiden yang akhirnya menyudutkan FPI sebagai tertuduh adalah sebagai berikut:

1. Selama dua puluh tahun, umat Islam Bekasi telah menunjukkan KETINGGIAN SIKAP TOLERANSI dan KEBESARAN JIWA terhadap Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dengan membiarkan jemaatnya melakukan kebaktian setiap Ahad (Minggu) di rumah tinggal seorang warga perumahan Mustika Jaya – Ciketing – Bekasi.

Dua puluh tahun, umat Islam Bekasi tidak pernah keberatan, apalagi usil dan mengganggu ibadah Jemaat HKBP di tempat tersebut.

Dua puluh tahun, umat Islam Bekasi tetap tidak protes dengan adanya Jemaat HKBP yang datang dari luar perumahan, bahkan luar Bekasi, ke tempat tersebut.

Namun, setelah dua puluh tahun, seiring dengan makin banyaknya Jemaat HKBP yang datang ke tempat tersebut dari berbagai daerah, maka Jemaat HKBP mulai tidak terkendali. Bahkan Jemaat HKBP mulai arogan, tidak ramah lingkungan, tidak menghargai warga sekitar yang mayoritas Muslim, seenaknya menutup jalan perumahan untuk setiap kegiatan mereka, bertingkah bak penguasa, merusak tatanan kehidupan bertetangga, menciptakan berbagai problem sosial dan hukum. Puncaknya, HKBP ingin menjadikan rumah tinggal tersebut sebagai GEREJA LIAR.

Setelah dua puluh tahun, umat Islam Bekasi, khususnya warga perumahan Mustika Jaya – Ciketing, mulai gerah dan merasa terganggu dengan pola tingkah Jemaat HKBP yang semakin hari semakin arogan, bahkan nekat memanipulasi perizinan warga sekitar untuk GEREJA LIAR mereka.

Sekali pun kesal, kecewa dan marah, umat Islam Bekasi tetap patuh hukum dan taat undang-undang. GEREJA LIAR HKBP di Ciketing diprotes dan digugat melalui koridor hukum yang sah, sehingga akhirnya GEREJA LIAR tersebut disegel oleh Pemkot Bekasi. Tapi HKBP tetap ngotot dengan GEREJA LIAR nya, bahkan solusi yang diberikan Pemkot Bekasi untuk dipindahkan ke tempat lain secara sah dan legal pun ditolak.

2. HKBP menebar FITNAH bahwa umat Islam Bekasi melarang mereka beribadah dan mengganggu rumah ibadah mereka. Lalu secara demonstratif jemaat HKBP setiap Ahad keliling melakukan KONVOI RITUAL LIAR dengan berjalan kaki, dari GEREJA LIAR yang telah disegel ke lapangan terbuka dalam perumahan di depan batang hidung warga muslim Ciketing, dengan menyanyikan lagu-lagu gereja, tanpa mempedulikan perasaan dan kehormatan warga muslim disana.

Akhirnya, terjadi insiden bentrokan antara HKBP dengan warga muslim Ciketing pada Ahad 8 Agustus 2010, tiga hari sebelum Ramadhan 1431 H. Dalam insiden tersebut, dua pendeta HKBP sempat mengeluarkan PISTOL dan menembakkannya.

3. Di saat umat Islam Bekasi masih dalam suasana Idul Fithri, pada Ahad 3 Syawwal 1431 H / 12 September 2010 M, Pendeta dan ratusan Jemaat HKBP kembali melakukan provokasi dengan menggelar KONVOI RITUAL LIAR sebagaimana yang dulu sering mereka lakukan. Sehingga, terjadilah insiden bentrokan antara 200 orang HKBP dengan 9 IKHWAN WARGA BEKASI yang berpapasan saat konvoi. Peristiwa tersebut DIDRAMATISIR oleh HKBP sebagai penghadangan dan penusukan pendeta.

Media pun memelintir berita peristiwa tersebut, sehingga terjadi PENYESATAN OPINI. Akhirnya, banyak anggota masyarakat menjadi KORBAN MEDIA, termasuk Presiden sekali pun.

4. Peristiwa Ahad 3 Syawwal 1431 H / 12 Sept 2010 M, BUKAN perencanaan tapi insiden, BUKAN penghadangan tapi perkelahian, BUKAN penusukan tapi tertusuk, karena 9 warga Bekasi yang dituduh sebagai pelaku adalah IKHWAN yang sedang lewat berpapasan dengan KONVOI RITUAL LIAR yang dilakukan 200 HKBP bersama beberapa pendetanya di lingkungan perkampungan warga muslim Ciketing. Lalu terjadi perkelahian, saling pukul, saling serang, saling tusuk dan saling terluka.

Pendeta dan jemaat HKBP yang dirawat di Rumah Sakit dibesuk pejabat tinggi, mendapat perhatian khusus Presiden dan Menteri, namun siapa peduli dengan warga Bekasi yang juga terluka dan dirawat di Rumah Sakit? Bahkan salah seorang dari 9 warga Bekasi tersebut, justru ditangkap saat sedang dirawat di sebuah Rumah Sakit akibat luka sabetan senjata tajam HKBP.

Karena itu, mari gunakan LOGIKA SEHAT : Jika peristiwa tersebut PERENCANAAN, mana mungkin 9 ikhwan melakukannya secara terang-terangan dengan busana muslim dan identitas terbuka! Jika peristiwa tersebut PENGHADANGAN, mana mungkin 9 orang menghadang 200 orang, apa tidak sebaliknya?! Jika peristiwa tersebut PENUSUKAN, mana mungkin 9 ikhwan lebam-lebam, luka, patah tangan, bahkan ada yang tertusuk juga !

5. Soal PENON-AKTIFAN Ketua FPI Bekasi Raya oleh DPP-FPI bukan karena salah, tapi untuk melancarkan roda organisasi FPI Bekasi Raya yang teramat BERAT tantangannya, sekaligus meringankan beban tugas sang Ketua yang sedang menghadapi UJIAN BERAT dalam menghadapi tuduhan dan proses hukum. Jadi, putusan tersebut sudah tepat.

6. Ketua FPI Bekasi Raya, baru disebut-sebut namanya saja oleh pihak kepolisian, sudah dengan gagah langsung menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya secara sukarela didampingi DPP-FPI untuk diperiksa. Dan siap menjalani proses hukum bila dinilai bertanggung-jawab dalam insiden Bekasi, walau pun beliau tidak ada di lokasi kejadian. Bandingkan dengan SIKAP PENGECUT Pemred Palyboy Erwin Arnada yang melarikan diri dari VONIS DUA TAHUN PENJARA yang sudah ditetapkan Mahkamah Agung sejak 29 Juli 2009.

7. Bagi segenap pengurus, anggota, aktivis, laskar dan simpatisan FPI dari Pusat hingga ke Daerah, bahwa Ketua FPI Bekasi Raya adalah PEJUANG bukan pecundang. Beliau TIDAK ADA DI LOKASI kejadian saat peristiwa. Beliau hanya kirim SMS AJAKAN kepada umat Islam untuk membela warga Ciketing beberapa hari sebelum peristiwa, tapi dituduh sebagai provokator, sedang Para Pendeta HKBP yang mengajak, membawa dan memimpin massa Kristen serta memprovokasi warga muslim dengan KONVOI RITUAL LIAR, tak satu pun diperiksa.

Ada fakta baru di bawah ini. Herannya, kok media terlambat memberitakan? Kesengajaan atau kelalaian? Satu lagi: kalau aparat sudah me’warning’ agar tidak konvoi karena akan memprovokasi (sensitif karena karakter wilayah yang mayoritas muslim dan situasi hari suci umat islam, idul fitri), namun HKBP tetap keliling wilayah sambil menyanyi-menyanyi, apakah ini bukan pelanggaran etika bermasyarakat, mengganggu toleransi, melanggar imbauan aparat, dan entah apa lagi? baca selengkapnya di bawah ini

SIRIKIT SYAH

diskusi berdasarkan akal sehat

bukan sentimen agama

—– Forwarded Message —- From: Satriyo To: koran-digital@googlegroups.com Cc: warnaislam@yahoogroups.com; keadilan4all@yahoogroups.com; Al-Ikhwan@yahoogroups.com; pks ; daarut-tauhiid@yahoogroups.com; insistnet@yahoogroups.com; formasi-fibui@yahoogroups.com Sent: Fri, September 17, 2010 12:16:09 PM Subject: Re: [Koran-Digital] Ketua FPI Bekasi Tersangka dan Ditahan

Koran Tempo Jumat 17 September 2010, hlm C1

http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/09/17/ArticleHtmls/17_09_2010_141_014.shtml

Dua tersangka terluka. ” Kami masih mendalami siapa yang menyerang siapa.”

Kepolisian Resor Metro politan Bekasi sedang menyelidiki pemicu terjadinya insiden kekerasan antara warga dan jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Bekasi, yang terjadi Ahad pagi lalu. Kepala Polres Metro Bekasi, Komisaris Besar Imam Sugianto, menjelaskan saat penusukan Asia Lumbantoruan Sihombing terjadi, jemaat HKBP Pondok Timur Indah bentrok dengan sembilan tersangka pelaku penusukan.

Akibatnya, dua dari sembilan tersangka yang telah ditahan di Polda Metro Jaya DKI menderita luka. Tulang tangan kiri Ade Firman lepas dari siku dan kepala Ismail bocor akibat ditusuk payung.”Sembilan orang tersangka ini melawan jemaat yang jumlahnya lebih banyak,” kata Imam kepada pers seusai rapat koordinasi di ruang Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad, kemarin.

Perkelahian terjadi sekitar pukul 08.40. Ketika itu, sekitar 100 anggota jemaat HKBP berjalan beriringan dari perumahan Pondok Timur Indah menuju lahan kosong yang digunakan untuk kebaktian di Kampung Ciketing Asem, Mustika Jaya, Kota Bekasi. Mendadak sembilan tersangka yang berboncengan dengan sepeda motor dari arah berlawanan berhenti memotong jalan jemaat HKBP Pondok Timur Indah. Mereka turun dari motor dan langsung terlibat perkelahian.

Polisi, Imam melanjutkan, belum mengetahui jenis benda tajam yang digunakan untuk menusuk Asia, pengurus gereja HKBP Pondok Imur Indah. Namun melihat lukanya sedalam empat sentimeter dan lebar satu sentimeter, kemungkinan pelaku menggunakan obeng. Polisi tidak menduga akan terjadi insiden perkelahian karena penjagaan terkonsentrasi di lahan seluas 220 meter yang digunakan untuk kebaktian.

Saat polisi datang di lokasi bentrokan, sembilan orang itu sudah terpisah dari jemaat HKBP. “Kami masih mendalami siapa yang menyerang siapa,”kata Imam.

Sebenarnya, kata Imam, polisi sudah mengingatkan pengurus dan jemaat HKBP agar tidak berjalan kaki beriringan menuju lahan kebaktian karena memprovokasi, tetapi saran itu tidak diindahkan.

Kemarin, penasihat hukum 10 tersangka kasus itu, Shalih Mangara Sitompul, akan mengajukan penangguhan penahanan kliennya. Pertimbangannya, dua kliennya, KN dan HDK TOLE, masih berusia di bawah umur, yakni 17 tahun.”Mereka masih tidak dipisahkan (dari tahanan dewasa),” kata Shalih. Pengalihan tahanan juga diupayakan untuk Ketua Front Pembela Islam (FPI) Bekasi, Muharli Barda.

Shalih mengatakan seluruh kliennya tidak perlu ditahan karena mereka kooperatif. Selain mengajukan pengalihan penahanan, Shalih mengharapkan ada perawatan yang layak terhadap kliennya, terutama yang terluka. Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, mengatakan akan mengevaluasi lebih lanjut. “Semua itu akan menjadi kewenangan penyidik untuk memutuskan.”

Shalih mengatakan, insiden Ahad pagi itu sebenarnya bukan penyerangan, melainkan bentrokan. “Ada klien saya yang terluka,” katanya. Dia menyebutkan ada salah satu kliennya, ISM, 28 tahun, yang mengalami luka serius di bagian kepala.

Boy mengatakan pihaknya belum menerima laporan mengenai hal itu.”Kalau tidak dilaporkan, tidak akan diketahui dan belum bisa ditangani.”

Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB) Bhagasasi menghendaki pendekatan secara kultural dalam menyelesaikan konflik ini. “Kami mengharapkan dialog de ngan pendekatan budaya,” kata Sekretaris Jenderal BMKB Bhagasasi, Abdul Khoir, di Markas Polda Metro Jaya, kemarin.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan BMKB Bhagasasi, Ali Anwar, mengatakan, masyarakat Bekasi sangat toleran. Benturan antara warga dan jemaat gereja HKBP dapat terjadi akibat adanya perbedaan kultur yang tidak diupayakan untuk dikikis.”Kami berharap agar tekanannya bisa diturunkan, sehingga tercipta suasana yang lebih nyaman.”

Menurut Ali, selama 20 tahun terakhir, masalah yang mendera warga Mustika Jaya dengan jemaat HKBP tidak terselesaikan karena kultur jemaat HKBP yang terus dipaksakan. “Mungkin bisa diturunkan dari seratus persen menjadi 70 persen, sehingga bisa tercipta harmonisasi,”katanya.

Bhagasasi menyampaikan saran mereka kepada Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Timur Pradopo. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan BMKB Bhagasasi, Ali Anwar, menyatakan bahwa Timur juga memberikan respons positif atas kedatangan mereka. Namun polisi akan tetap menangani masalah ini.

EZTHER LASTANIA | HAMLUDDIN| ENDRI K

2010/9/16 Koran Digital

Habib Rizieq menyangkal anak buahnya terlibat. Namun, polisi menetapkan Ketua FPI Bekasi sebagai tersangka.

POLISI akhirnya me mastikan anggota Front Pembela Islam (FPI) terlibat dalam kasus penganiayaan pendeta dan anggota majelis Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Ciketing, Bekasi.

Setelah menangkap sembilan tersangka pelaku, Selasa (14/9), polisi memeriksa Ketua FPI Bekasi, Muharli Barda, kemudian menetapkannya sebagai tersangka dan ditahan setelah diinterogasi secara maraton.

“Dia berperan menghasut dalam penganiayaan tersebut,” kata Kabid Humas Pol da Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar kepada wartawan, kemarin.

Ketua Umum FPI Habib Rizieq sebelum nya, Senin (13/9), menyangkal isu yang beredar via layanan pesan singkat, Facebook, Twit ter, dan media lainnya bahwa ormas yang dipimpinnya ter libat dalam penganiayaan atas Pendeta Luspida Simanjuntak dan anggota majelis Gereja HKBP Ciketing Asia Sihom bing Lumbantoruan.

Rizieq bahkan meminta aparat kepolisian menindak anak buahnya yang terlibat dan menghukumnya. Hari itu Rizieq mengatakan, “Sejauh ini kami belum menemukan catatan ada orang FPI yang terlibat. Anggota kami sudah memiliki bukti keanggotaan. Apabila terbukti, kami tidak tebang pilih, silakan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.”

Saat memberikan kete rangan pers di markasnya di kawasan Tanah Abang, Rizieq bahkan menyatakan prihatin, menyesal, dan mengecam keras tindakan penganiayaan itu.

Kombes Boy Rafli menjelas kan Muharli menghasut anak buahnya agar meng aniaya jemaat HKBP yang saat itu menuju lahan kosong di Cike ting untuk beribadah. Muharli tinggal di Babelan, Bekasi.

Boy menjelaskan sem bilan tersangka lain tinggal di Cikarang, Bantar Gebang, dan Bogor. Tidak ada yang di Ciketing. “Mereka bukan warga setempat (Ciketing),” tegas Boy.

Menurut Boy, yang berperan sebagai koordinator penganiayaan di lapangan ialah Ade Firmansyah. Ade ditangkap di Bogor pada Minggu malam. Ketua DPP FPI Bidang Advokasi Munarman saat menyerahkan Muharli menjelaskan, saat kejadian, sempat terjadi baku hantam antara penyerang dan jemaat HKBP.

Kemarin di Polda Metro Jaya diadakan rapat koordinasi antara pimpinan daerah dan TNI/Polri.

Rapat bersepakat jemaat HKBP dilarang menggunakan lahan di Ciketing untuk tempat ibadah. Solusinya, pemerintah akan memberikan dua tempat alternatif.

“Sebelum ada rumah ibadah yang dibangun secara permanen, harus ada rumah ibadah sementara untuk mereka,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan seusai rapat. (FD/GG/*/X-10)

Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan Oleh: Adjie Suradji

September 7, 2010

Berikut tulisan lengkap Adjie yang dimuat di halaman opini (hal 6) harian Kompas, edisi 6 September 2010:

Ada dua jenis pemimpin cerdas, yaitu pemimpin cerdas saja dan pemimpin cerdas yang bisa membawa perubahan.

Untuk menciptakan perubahan (dalam arti positif), tidak diperlukan pemimpin sangat cerdas sebab kadang kala kecerdasan justru dapat menghambat keberanian. Keberanian jadi satu faktor penting dalam kepemimpinan berkarakter, termasuk keberanian mengambil keputusan dan menghadapi risiko. Kepemimpinan berkarakter risk taker bertentangan dengan ciri-ciri kepemimpinan populis. Pemimpin populis tidak berani mengambil risiko, bekerja menggunakan uang, kekuasaan, dan politik populis atau pencitraan lain.

Indonesia sudah memiliki lima mantan presiden dan tiap presiden menghasilkan perubahannya sendiri-sendiri. Soekarno membawa perubahan besar bagi bangsa ini. Disusul Soeharto, Habibie, Gus Dur, dan Megawati.

Soekarno barangkali telah dilupakan orang, tetapi tidak dengan sebutan Proklamator. Soeharto dengan Bapak Pembangunan dan perbaikan kehidupan sosial ekonomi rakyat. Habibie dengan teknologinya. Gus Dur dengan pluralisme dan egaliterismenya. Megawati sebagai peletak dasar demokrasi, ratu demokrasi, karena dari lima mantan RI-1, ia yang mengakhiri masa jabatan tanpa kekisruhan. Yang lain, betapapun besar jasanya bagi bangsa dan negara, ada saja yang membuat mereka lengser secara tidak elegan.

Sayang, hingga presiden keenam (SBY), ada hal buruk yang tampaknya belum berubah, yaitu perilaku korup para elite negeri ini. Akankah korupsi jadi warisan abadi? Saatnya SBY menjawab. Slogan yang diusung dalam kampanye politik, isu ”Bersama Kita Bisa” (2004) dan ”Lanjutkan” (2009), seharusnya bisa diimplementasikan secara proporsional.

Artinya, apabila pemerintahan SBY berniat memberantas korupsi, seharusnya fiat justitia pereat mundus—hendaklah hukum ditegakkan—walaupun dunia harus binasa (Ferdinand I, 1503-1564). Bukan cukup memperkuat hukum (KPK, MK, Pengadilan Tipikor, KY, hingga Satgas Pemberantasan Mafia), korupsi pun hilang. Tepatnya, seolah-olah hilang. Realitasnya, hukum dengan segala perkuatannya di negara yang disebut Indonesia ini hanya mampu membuat berbagai ketentuan hukum, tetapi tak mampu menegakkan.

Quid leges sine moribus (Roma)—apa artinya hukum jika tak disertai moralitas? Apa artinya hukum dengan sedemikian banyak perkuatannya jika moral pejabatnya rendah, berakhlak buruk, dan bermental pencuri, pembohong, dan pemalas?

Keberanian

Meminjam teori Bill Newman tentang elemen penting kepemimpinan, yang membedakan seorang pemimpin sejati dengan seorang manajer biasa adalah keberanian (The 10 Law of Leadership). Keberanian harus didasarkan pada pandangan yang diyakini benar tanpa keraguan dan bersedia menerima risiko apa pun. Seorang pemimpin tanpa keberanian bukan pemimpin sejati. Keberanian dapat timbul dari komitmen visi dan bersandar penuh pada keyakinan atas kebenaran yang diperjuangkan.

Keberanian muncul dari kepribadian kuat, sementara keraguan datang dari kepribadian yang goyah. Kalau keberanian lebih mempertimbangkan aspek kepentingan keselamatan di luar diri pemimpin—kepentingan rakyat—keraguan lebih mementingkan aspek keselamatan diri pemimpin itu sendiri.

Korelasinya dengan keberanian memberantas korupsi, SBY yang dipilih lebih dari 60 persen rakyat kenyataannya masih memimpin seperti sebagaimana para pemimpin yang dulu pernah memimpinnya.

Memang, secara alamiah, individu atau organisasi umumnya akan bersikap konservatif atau tak ingin berubah ketika sedang berada di posisi puncak dan situasi menyenangkan. Namun, dalam konteks korupsi yang kian menggurita, tersisa pertanyaan, apakah SBY hingga 2014 mampu membawa negeri ini betul-betul terbebas dari korupsi?

Pertanyaan lebih substansial: apakah SBY tetap pada komitmen perubahan? Atau justru ide perubahan yang dicanangkan (2004) hanya tinggal slogan kampanye karena ketidaksiapan menerima risiko-risiko perubahan? Terakhir, apakah SBY dapat dipandang sebagai pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan konsisten dalam pengertian teguh dengan karakter dirinya, berani mengambil keputusan berisiko, atau justru menjalankan kepemimpinan populis dengan segala pencitraannya?

Indonesia perlu pemimpin visioner. Pemimpin dengan impian besar, berani membayar harga, dan efektif, dengan birokrasi yang lentur. Tidak ada pemimpin tanpa visi dan tidak ada visi tanpa kesadaran akan perubahan. Perubahan adalah hal tak terelakkan. Sebab, setiap individu, organisasi, dan bangsa yang tumbuh akan selalu ditandai oleh perubahan- perubahan signifikan. Di dunia ini telah lahir beberapa pemimpin negara yang berkarakter dan membawa perubahan bagi negerinya, berani mengambil keputusan berisiko demi menyejahterakan rakyatnya. Mereka adalah Presiden Evo Morales (Bolivia), Ahmadinejad (Iran), dan Hugo Chavez (Venezuela).

Indonesia harus bisa lebih baik. Oleh karena itu, semoga di sisa waktu kepemimpinannya—dengan jargon reformasi gelombang kedua—SBY bisa memberikan iluminasi (pencerahan), artinya pencanangan pemberantasan korupsi bukan sekadar retorika politik untuk menjaga komitmen dalam membangun citranya. Kita berharap, kasus BLBI, Lapindo, Bank Century, dan perilaku penyelenggara negara yang suka mencuri, berbohong, dan malas tidak akan menjadi warisan abadi negeri ini. Sekali lagi, seluruh rakyat Indonesia tetap berharap agar Presiden SBY bisa membawa perubahan signifikan bagi negeri ini.

Adjie Suradji, Anggota TNI AU

Imam Khomeini: SUFI YANG MENGGUNCANG DUNIA.

Juni 10, 2010

Di tengah-tengah umat yang dirundung kemalangan demi kemalangan, seorang lelaki Mukmin datang memberi harapan. Di tengah-tengah umat yang sudah kehilangan keberanian, ia berdiri tegak meneriakkan kebenaran. Jutaan kaum Muslimin seluruh dunia menemukan pemimpin mereka. Setelah ratusan tahun merintih dalam gelombang penindasan yang tak kunjung berhenti, pemimpin ini menyuarakan hati nurani mereka. Ia berbicara kepada dunia tentang Islam tidak dengan suara memelas. Ia tidak mengemis minta belas kasihan. Ia tidak merendahkan suaranya karena takut pembalasan. Ia membentak musuh-musuh umat dengan suara lantang. Dunia pun mendengar suara Islam yang menggetarkan, menggerakkan, membangkitkan, dan menghidupkan.

Lelaki Mukmin ini berkata, “Inilah kata-kataku yang terakhir bagi kaum Muslimin dan rakyat yang tertindas di seluruh dunia: Kalian tidak boleh duduk berpangku tangan dan diberi anugerah kemerdekaan dan kebebasan oleh orang yang berkuasa di negeri kalian atau oleh kekuatan asing. Kalian, wahai rakyat tertindas di dunia, hai negeri-negeri Muslim. Bangun, ambilah hak kalian dengan gigi dan cakar kalian.”

Umat Islam terpesona mendengar suara ini. Biasanya, mereka mendengar pemimpin Islam yang menyuruh mereka bersabar, yang memberikan obat penenang, yang meniupkan impian. Suara lelaki ini lain. Ia menggugah, ia mengelektrifisir, ia menghentak.

Maka, jutaan umat Islam bangun dari tidur mereka yang panjang. Di bawah komando lelaki ini, rakyat Iran menumbangkan tiran yang paling kuat di Negara Dunia Ketiga. Akan tetapi, suaranya tidak hanya menggerakkan Iran. Suaranya melintas ke seluruh penjuru dunia. Bangkitlah jutaan umat Muhammad: sebagian tersentak, sebagian besar hanya menggeliat. Apa pun yang terjadi, jalan sejarah telah berubah. Harian Independent dari Inggris menulis, “It’s rare than one person, is given the mission of changing the path history. The mission was given to Ayatullah Khomeini.” Ya, dialah Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini.

Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan pengalaman orang-orang yang pernah berhadapan dengan tokoh besar ini. Saya ingin mulai dengan pengalaman Robin Woodsworth Carlsen, seorang filusuf Kanada yang non-Muslim. Setelah itu, saya akan hantarkan kisah-kisah kehidupan Imam seperti yang diceritakan oleh orang-orang yang dekat dengan Imam Khomeini, yaitu Sayyid Akhmad Khomeini dan istrinya.

Robin Woodsworth Carlsen adalah seorang penyair dan filusuf Kanada. Ia menulis beberapa buku filsafat, antara lain Enigma of An Absolute: “The Consciousness of Ludwig Wittgenstein”. Sebagai wartawan, ia telah tiga kali berkunjung ke Iran. Pada kunjungan yang ketiga, Februari 1982, beserta para peserta konferensi internasional, ia berkesempatan beraudensi dengan Imam Khomeini di Jamaran. Pertemuan dengan Imam diceritakannya dengan bahasa yang sangat filosofis dalam bukunya “The Imam and His Revolution: A Journey Into Heaven and Heil”. Sangat sulit bagi saya untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa yang mudah dicerna. Saya akan kutipkan secara langsung sebagian saja dari tulisannya, dan di sana sini saya akan menceritakan kembali dalam narasi saya sendiri.

Pada malam 8 Februari diumumkan bahwa peserta konferensi akan mendapat kesempatan mendengarkan pidato Imam. Carlsen melihat pertemuan ini sebagai kesempatan penting untuk meneliti Imam secara kritis. Sebagai seorang filusuf, ia sudah sering berjumpa dengan orang-orang yang dianggap suci, tetapi ia meragukan kesucian Imam Khomeini. “Terlalu banyak dendam, darah, dan absolutisme” di sekitar pribadi Imam. Sebagai wartawan Barat, ia sudah memperoleh gambran tentang sosok Imam Khomeini yang sangat jelek. Majalah Times telah mengungkapkan banyak hal buruk tentang kehidupan Imam. Dengan kerangka pikiran seperti itulah, Carlsen ingin mengamati Imam dari dekat. Sebagai filusuf, ia sudah mempersiapkan pikiran yang kritis, pikiran yang setiap saat siap mengevaluasi orang secara radikal.

Anehnya, begitu ia naik bus menuju Jamaran, hatinya dipenuhi perasaan yang luar biasa. Hatinya ikut bergejolak sebagaimana dirasakan para penumpang bus lainnya. Ia merasa kalau sebentar lagi ia akan menyaksikan sebuah peristiwa hebat.

Sekarang kita dengarkan cerita Carlsen: Saya duduk di bagian depan ruangan. Kursi Khomeini, yang tertutp kain putih, terletak di atas panggung di hadapan kami kira-kira lima belas kaki di atas lantai. Seorang mullah bercambang putih mengawasi kami ketika kami memasuki ruangan. Ia memperbaiki mikrofon, sambil dengan sabar menunggu kedatangan Imam dari pintu tertutup di sebelah kanan panggung tempat ia memberikan ceramahnya. Ruangan dipenuhi harapan yang disampaikan dengan berbisik. Sekali-kali sebagian orang Islam meneriakkan slogan atau ayat-ayat Al-Quran, lalu diikuti oleh ratusan orang Islam dan pengawal revolusi yang hadir di situ. Tidak seorang pun diperbolehkan merokok. Sikap penghormatan yang menguasai orang-orang yang menunggu Imam telah mengubah pemandangan yang biasanya kita lihat di Iran. Ketika saya mengamati panggung tempat Imam Khomeini menyampaikan ratusan pidatonya, mata saya menangkap ketenangan, kemurnian, dan kesegaran fisik yang melayang-layang, atau lebih tepat lagi berkumpul dalam sebongkah energi yang kokoh dan tembus cahaya, yang sangat berbeda dengan hotel tempat kami menginap, bahkan berbeda dengan lingkungan mana pun yang pernah saya lihat dalam dua kali kunjungan saya ke Iran. Masjid saja tidak memancarkan sifat-sifat ini, sosok energi yang bulat. Mungkin Imam itu seorang manusia yang tercerahkan seorang sufi sejati atau barangkali lebih dari itu? Semua tanda menunjukkan bahwa apa yang terjadi di sini menyeruak kepada apapun yang terjadi di Iran di luar ruangan ini. Perasaan seperti ini hanya mirip dengan apa yang saya rasakan ketika saya berada di front pertempuran atau ketika saya berjalan-jalan di pemakaman Beheste Zahra. Saya hanya dapat menjelaskan perasaan ini dengan berasumsi bahwa barangkali kesyahidan itu ada, bahwa pelepasan ruh suci yang tiba-tiba dari tubuh, dengan membawa ruh itu ke langit karena niat syahid, telah menciptakan energi yang suci, energi yang dibekahi Allah sendiri.

Kami menunggu di sana kira-kira 45 menit sebelum terlihat tanda-tanda kedatangan Imam. Tanda-tanda itu sangat jelas. Beberapa ulama berserban muncul dari pintu itu dan memberi isyarat kepada mullah yang ada di panggung bahwa sang pemimpin, ulama besar, panglima, dan imam sebentar lagi datang. Ketika Khomeini muncul di pintu semua orang bangkit dan mulai berteriak, “Khomeini…Khomeini… Khomeini” teriakan penghormatan kepada manusia yang paling menggetarkan, paling ceria, dan paling bergelora yang pernah saya saksikan. Semua orang betul-betul diseret ke dalam gelombang cinta dan pemujaan yang spontan seraya dengan setiap butir sel dalam jantungnya menyatakan keyakinan mutlak bahwa orang yang mereka hormati itu pantas mendapatkan kehormatan di sisi Allah. Sungguh, aku berani mengatakan bahwa ledakan ekstase dan kekuatan yang menyambut Imam bukan hanya sekadar refleks karena pancingan tertentu tentang Imam. Ia adalah senandung puji yang alamiah dan bahagia; senandung penghormatan yang lahir karena keagungan dan kharisma dahsyat dari orang ini. Ketika pintu dibuka untuknya, saya mengalami badai gelombang energi yang datang dari pintu itu. Dalam jubah cokelat, serban hitam, dan janggut putih, ia menggerakkan semua molekul dalam ruangan itu dan mencengkeram semua perhatian sehingga lenyaplah apapun selain dia. Dia adalah pancaran cahaya yang menembus jauh ke dalam kesadaran semua orang di ruangan itu. Dia menghancurkan semua citra yang ditampilkan untuk menyainginya. Kehadirannya begitu mencekam sehingga aku harus menyusun kembali sensasiku, jauh di luar konsep-konsepku, jauh di luar kebiasaanku mengolah pengalaman.

Aku sudah mempersiapkan apapun keadaan orang ini untuk meneliti wajahnya, menggali motivasinya, memikirkan sifat yang sebenarnya. Kekuasaan, kebesaran, dan dominasi absolut Khomeini telah menghancurkan semua cara penilaianku. Di situ aku hanya mengalami energi dan perasaan yang memancar dari kehadirannya di panggung. Walaupun ia itu taufan, segera kita akan menyadari bahwa di dalam taufan itu ada ketenangan yang mutlak. Walaupun perkasa dan menaklukkan, ia tetap tenang dan damai. Ada sesuatu yang tidak bergerak dalam dirinya, tetapi ketidakbergerakkannya itu telah menggerakkan seluruh Iran. Ini bukan orang biasa. Bahkan, semua orang suci yang pernah aku temui, semacam Dalai Lama, pendeta Budha dan pendeta Hindu, tidak seorang pun memiliki sosok yang menggetarkan seperti Khomeini. Bagi siapa saja yang dapat melihat atau merasa, tidak mungkin meragukan integritas pribadinya atau anggapan orang-orang yang disembunyikan oleh orang-orang seperti Yazdi bahwa ia telah meninggalkan diri manusia yang normal (atau abnormal) dan telah mencapai tempat tinggal yang mutlak. Kemutlakan itu dinyatakan dalam udara, dinyatakan dalam gerak tubuhnya, dinyatakan dalam gerak tangannya, dinyatakan dalam nyala kepribadiannya, dinyatakan dalam ketenangan kesadarannya. Tidak mengherankan apbila ia dicintai jutaan orang Iran dan kaum Muslim sedunia. Bagi pengamat ini, paling tidak ia telah menunjukkan bukti empiris tentang adanya tingkat kesadaran yang tinggi.

Mula-mula ia tidak bicara; pemimpin agama yang lain yang berbicara kepada hadirin. Khomeini duduk dalam kesunyian yang tak bernoda dan dalam keserasian yang sempurna. Ia tak bergerak, ia terpisah, ia berada dalam lautan ketenangan. Tetapi ada suatu yang bergerak murni, ada sesuatu yang terlibat secara dinamis, ada sesuatu yang setiap saat siap melancarkan peperangan. Ia mengecilkan semua orang yang pernah saya temui di Iran. Ia menguasai panggung itu walaupun ada mullah lain yang tengah bicara. Semua mata terpaku pada Khomeini dan ia tidak menunjukkan sedikit pun kepongahan atau sadar diri atau aku berani mengatakan tidak sedikit pun kelihatan melamun atau berpikir ke sana kemari. Seluruh wajahnya secra terus menerus dan secara spontan diarahkan kepada konsentrasi yang secara estetik dan spiritual serasi dengan pemandangan yang kami saksikan. Di sinilah ratusan pejuang dan kaum Muslimin meneriakkan kebesarannya, menyatakan kecintaan, dan penghormatan mereka kepadanya. Tetapi ketika ia menerima semuanya itu, ia tenang dalam dirinya, ia tidak bergerak. Ia tetap besar dalam keadaan batin yang tidak tergoncangkan keadaan yang sebab musababnya di luar jangkauan pengetahuanku.

Mungkin pembaca mengernyit mendengar gambaranku yang berlebihan tentang orang ini. Tetapi ia harus sadar bahwa walaupun aku sudah mendengar apapun tentang dia, walaupun banyak bukti yang kontradiktif telah saya terima sebelumnya, kesan langsung dan sebenarnya tentang pribadi Imam Khomeini tidak lagi dapat dilukiskan dengan ide atau konsep. Pengalaman itu terlalu perkasa untuk dilukiskan seperti itu. Saya melakukan transendensi dari pengalaman biasa yang menentukan sensasi, pikiran, dan perasaan yang berpusat pada kesadaran diriku. Khomeini begitu perkasa. Khomeini begitu kuat dan tak terkalahkan. Waktu itu juga aku melihat semua dorongan revolusi, semua sejarah penggulingan Syah, irama kesyahidan, dan masa lalu peradaban Islam yang membayangi Barat untuk waktu tertentu. Semua itu terkandung dalam kehadiran orang ini. Dia adalah sumber kebangkitan Islam. Dia adalah sumber revolusi. Dia adalah sumber segala kekuatan yang ditampilkan oleh revolusi ini dan oleh Islam ke hadapan dunia. Aku yakin tanpa dia, monarki masih bercokol dan Islam secara efektif akan disingkirkan sebagai faktor dalam nasib politik Timur Tengah. Siapa saja yang memiliki kesadaran atau perasaan untuk mengetahui apa yang diwakili Imam Khomeini (yaitu kehidupan utuh yang memihak Islam) tidak bisa tidak akan dipenuhi dengan semangat Islam, keyakinan syahid yang diberkahi, dan tekad untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Ia mengangkat. Ia mentransformasikan. Khomeini adalah pusat ledakan Islam. Khomeini adalah mata air kekuatan ruhaniah yang mengalir ke dalam hati kaum Muslimin di Timur Tengah—atau paling tidak pada semua kaum Muslim yang secara naluriah dekat dengan jantung Islam.

Ia tidak tertawa. Wajahnya telah terpatri pada keteguhan niatnya. Tuhan telah meminta segalanya dari dia, dan dia pun telah memberikan hidupnya untuk mengabdi kepada Tuhan. Tak ada lagi yang patut ditertawakan, yang patut dijadikan hiburan, atau yang patut dilamunkan. Jalan hidupnya telah ditentukan dan ia siap menerima akibat dari jalan hidup yang telah ditentukannya itu: untuk menegakkan Islam yang berasal dari Tuhan. Ia hidup untuk Islam. Ia telah menjadi instrumen Islam. Ia tidak mempunyai tujuan apapun kecuali untuk menjalankan Islam. Individualitasnya telah tenggelam dalam universalitas tujuannya yang luhur.

Aku harus berkata lebih jauh lagi: Imam Khomeini menembus hati dan otakku dengan arus emosi yang hanya dapat aku gambarkan sebagai positivitas ekstrem, sesuatu yang lebih baik aku sebut “cinta”. Betapa pun tegasnya dalam menjalankan ajaran Islam, betapapun tak tergoyahkan sikapnya, betapapun kebalnya terhadap perasaan individu, ia dipenuhi cinta yang membersihkan hatiku, memenuhinya dengan kebahagiaan yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Ketika aku duduk di sana, pandanganku terpusat kepada wajahnya (dan sinar yang mengitarinya) dan pada saat yang sama dipenuhi dengan energi yang dapat aku hubungkan dengan sejenis kreativitas dan daya yang paling hayati. Dia adalah generator energi dan perasaan yang memenuhi hati dan membersihkan katakanlah ruh. Aku ingin mempertahankan sikap netral, sikap tidak terlibat yang kritis dalam menghadapi Imam. Akan tetapi, di sini aku kehilangan batas-batas individualitasku. Di sini aku menemukan perasaan dan sensasi halus yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Aku dipenuhi oleh manusia Muslim yang suci, manusia yang dianggap—barangkali oleh seluruh dunia—paling tidak sanggup mengisi wartawan Barat dengan rasa bahagia yang Ilahiyah, kejernihan kesadaran yang Ilahiyah. Tetapi, memang inilah pengalamanku. Imam Khomeini telah aku alami sebagai satu-satunya realitas yang memperluas kesadaranku, memurnikan hatiku, menjernihkan otakku. Ketika ia pergi meninggalkan berkat yang tidak pernah berkurang, berkat yang masih terus berada dalam diriku, walaupun tertutup oleh kesibukan hari ini.

Saya akan menghentikan kutipan dari Carlsen sampai di sini. Pertemuannya dengan Imam selama 30 menit telah memenuhinya dengan cinta dan penghargaan terhadap sosok Imam Khomeini. Setelah Imam pergi, setelah semua pengunjung meninggalkan ruangan, Carlsen masih terpaku di depan kursi Imam. Seperti patung, orang melihat Carlsen sedang tenggelam dalam lautan kesadaran. Matanya masih menatap kursi Imam, dan butir-butir air mata bergulir pada pipinya. Ia baru sadar lagi ketika beberapa orang Pengawal Revolusi mengajaknya bicara. Mereka menawarkan pertemuan khusus dengan Imam.

Singkat cerita, ia bermaksud menemui Imam dalam sebuah ruang khusus bersama para mullah yang lain. Tetapi, ternyata Imam harus menemui rombongan baru yang ingin menemuinya lagi di ruangan. Di sana, dalam sebuah lorong di antara kedua ruangan itu, Imam Khomeini menjulurkan tangannya. Ia tidak dapat berbicara. Ia membisu. Ia merasakan getaran hebat. “He sent the thunderbolts of his immorable power into my eyes,” kata Carlsen. Muhammad, penerjemah Carlsen, mencium tangan Imam dengan khidmat. Kepada Carlsen, Muhammad memperlihatkan tangannya dengan bangga. Ia berjanji bahwa sejak saat itu “tangannya tidak akan pernah lagi menyentuh apa pun yang haram dan kotor”.

Sekarang kita beralih pada pengalaman Sayyidah Fathimah Thabathabai, menantu Imam. Di sini akan kita tuturkan pengalamannya ketika ia pertama kali berjumpa dengan Imam di tempat pengasingannya di Irak.

“Tiga tahun setelah pernikahanku, aku dan suamiku pergi ke Irak. Kami mencapai rumah Imam pada tengah malam. Imam sendiri yang membukakan pintu bagi kami. Ia duduk, berbincang dengan kami sebentar, lalu meninggalkan kami untuk menunaikan shalat malam. Bagiku, hal ini sangat aeh, karena bukankah shalat malam itu sunnat saja dan ia dapat melakukannya nanti. Walaupun ia sangat mencintai suamiku, walaupun ia tidak pernah berjumpa dengannya selama bertahun-tahun, ia meninggalkan kami dan memulai shalatnya. Ini semua karena kecintaannya kepada shalat”.

Di antara akhlak Imam yang juga segera saya kenal adalah sikap istiqamahnya. Semua tugas dilakukannya dengan penuh disiplin. Setelah beberapa hari, saya menyadari bahwa untuk setiap jam, Imam mempunyai acara acara khusus. Ketika saya bertanya kepada ibu mertuaku tentang acara Imam, ia berkata bahwa jika ia menjelaskan satu hari acara Imam, saya dapat menggandakannya dengan 360 hari, dan saya akan tahu acara Imam setiap hari.

Imam selalu menasihariku untuk merencanakan acaraku dan melakukan pekerjaanku dengan penuh disiplin. Saya tidak tahu perkara-perkara agama yang kecil, tetapi dengan memperhatikan perilaku imam saya memelajarinya. Misalnya, pada saat musim panas, ketika udara sangat panas dan tidak nyaman, ketika Imam akan mandi ia selalu memakai peci kecil. Saya baru tahu bahwa hukumnya “makruh” jika kita pergi ke kamar mandi tanpa peci. Kadang-kadang Imam harus menaiki 20 sampai 30 anak tangga, hanya untuk mengambil pecinya. Untuk wudhu, beliau selalu menghadap kiblat. Apabila tidak menghadap kiblat, ia merasakannya sebagai masalah. Ia pun melarang kami “tertawa keras”, karena hal ini makruh.

Menurut Sayyidah fatimah, Imam sangat menghormati istrinya. Ia tidak pernah menyuruh istrinya melakukan sesuatu. Misalnya, beliau tidak pernah menyuruh istrinya mengambilkan segelas air baginya. Ketika beliau ingin mengingatkan istrinya untuk meminum obat, beliau tidak menyuruh istrinya minum obat. Imam hanya menyediakan segelas air bagi istrinya.

Terakhir, saya ingin menceritakan lagi apa yang diceritakan oleh putra Imam, sayyid Ahmad Khomeini. “Imam menjadikan Al-Quran sebagai wirid sehari-harinya. Menjelang akhir hayat, Imam membaca Al-Quran delapan kali setiap hari: sebelum Subuh, sesudah Subuh, sebelum zuhur, sesudah Zuhur, sesudah Ashar, sesudah Maghrib, sesudah Isya, dan menjelang tidur. Setiap kali membaca, beliau menyelesaikan seperempat hizb. Sehingga dengan disiplin seperti itu, beliau mengkhatamkan Al-Quran sekali sebulan”.

Pada suatu hari, kata Sayyid Khomeini, Imam bolak-balik di kamarnya seperti sedang dilanda kerisauan hati. Ketika Ahmad bertanya tentang apa yang beliau risaukan, Imam berkata, “Seandainya aku masih muda, demi kecintaanku kepada Rasulullah saw., aku akan pergi mencari Salman Rushdie dan akan membunuhnya dengan tanganku sendiri.”

Inilah yang dirisaukan Imam pada hari-hari terakhir hayatnya. Ia telah menetapkan hukuman mati bagi Salman Rushdie, tetapi ia merasa kalau ia sendirilah yang layak membunuh orang yang menghina Rasulullah saw. tersebut.

(Naskah Ini Ditranskrip Dari Kaset Ceramah)
Oleh: Jalaludin Rahmat

Pidato Terakhir Rasulullah SAW

Juni 10, 2010

Nabi Muhammad SAW mendakwahkan Islam selama 23 tahun di bawah
keadaan yang amat sangat sulit. Tibalah saatnya Allah SWT berkehendak untuk
memberikan buah atas ketulusan usaha dakwah yang telah beliau lakukan.

Rasulullah SAW melaksanakan ibadah haji yang terakhir pada tahun ke 10 Hijriyah
dengan diikuti oleh 124.000 Mukmin. Beliau menyampaikan khutbah bersejarah di
padang Arafah pada hari ke-9 bulan Dzulhijah, sambil berdiri di Jabal Rahmah,
menjelang waktu shalat Dzuhur. Bilal ra dan Rabiah bin Khalaf mengulangi
kalimat-kalimat Rasulullah SAW untuk para jamaah yang berada jauh dari tempat
berdiri Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW berwasiat, “Perhatikanlah dengan seksama yang aku sampaikan
kepadamu, sebab mungkin saja hari ini adalah kali terakhir pertemuanku dengan
kalian semua di tempat ini.

Jika kalian semua takut kepada Allah SWT dan mentaati Allah SWT, Dia akan
memelihara keselamatan hidupmu, harta-bendamu, dan kehormatanmu sampai tiba
saatnya Dia memanggilmu kembali kepada-Nya.”

Sampai disini, Nabi SAW bertanya kepada para jamaah, “Sudahkah aku tunaikan
tugasku sebagai pembawa risalah kepada kalian? Wahai Allah, sudahkah aku
tunaikan tugas yang telah Engkau amanatkan kepadaku?”

Semua yang hadir serentak menjawab, “Kami bersaksi bahwasanya engkau telah
menunaikan tugas risalahmu kepada kami.”

Rasulullah SAW melanjutkan, “Lakukan apa yang aku wasiatkan kepada kalian. Aku
minta kalian mengembalikan harta orang-orang yang dititipkan kepadamu dalam
bentuk aslinya dan janganlah kalian secara sengaja mengkhianati amanat yang
diserahkan kepada kalian.

Janganlah kalian memberlakukan riba. Islam mengharamkan pungutan riba (bunga)
yang dikenakan atas beda waktu pembayaran. Namun tidak mengapa bagi kalian
untuk menerima pengembalian nilai pokoknya.

Hanyalah riba yang diharamkan oleh Allah SWT. Maka dari itu, aku tegaskan
disini bahwa riba yang seharusnya diterima oleh pamanku Abbas ra ditiadakan dan
menjadi kosong nilainya.”

Camkanlah! Bahwa jika seseorang membunuh orang lain, maka si pembunuh haruslah
diganjar hukuman mati. Namun, bila pembunuhan itu terjadi tanpa kesengajaan
(berniat untuk) membunuh maka si pembunuh wajib membayar denda sejumlah seratus
ekor onta.

Setan menjadi sangat berang mengetahui bahwa tak seorangpun yang tersisa lagi
di tanah kalian, yang bersedia mendengar bisikannya, apalagi bersedia mengikuti
ajakannya. Namun janganlah kalian lupa, setan akan selalu membuntuti kalian
sepanjang waktu. Setan akan selalu berusaha membelokkan jalanmu menuju arah
yang melalaikan.

Setan tahu persis bahwa dirinya tak dapat mengacaukan urusan-urusan agama
kalian. Sungguhpun demikian, setan akan berusaha mengacaukan kalian melalui
urusan kalian di bidang lain, dalam wujud bid’ah (hal-hal baru).

Maka kalian sendirilah yang harus selalu waspada untuk melindungi diri kalian
sendiri dari setan. Bahkan kalian harus tetap waspada dalam urusan sekecil
apapun, agar setan tak berpeluang melibatkan dirinya didalam urusanmu yang
sepele, dalam rangka menghancurkan pijakan kalian dalam beragama.

Dengarlah, jangan berusaha memasukkan bulan biasa kedalam bulan suci. Hal itu
tergolong bid’ah.

Bulan-bulan Islam adalah sebagaimana yang telah Allah SWT sebutkan didalam
Al-Quran. Ada dua-belas bulan didalam satu tahun, empat diantaranya adalah
bulan-bulan suci, yakni bulan Rajab, Dzulqa’idah, Dzulhijah dan Muharram.

Sekarang, aku hendak menasehati kamu semua perihal perempuan (istri-istri)-mu.
Mereka mempunyai hak atas diri kalian dan kalian pun memiliki hak atas mereka.
Menjadi tugas kalianlah untuk melindungi kehormatan kalian dan tidak
mengijinkan masuk ke dalam rumahmu orang-orang yang tak kamu sukai.

Bilamana istri-istrimu tidak seksama dalam memenuhi kewajiban mereka
terhadapmu, diperbolehkan bagimu memukulnya secara perlahan, bukan pukulan
keras yang menyakitinya. Dan bila mereka telah memenuhi kewajibannya terhadap
kalian secara patut, kalian wajib mencukupi mereka dengan makanan yang baik dan
pakaian yang pantas.

Aku nasehatkan kepada kalian, berlakulah lemah-lembut terhadap istri-istri
kalian dan berbaik-hatilah serta penuh kasih-sayang terhadap mereka. Mereka
adalah amanat Allah SWT kepada dirimu dan kamu diijinkan menikahi mereka sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Sekali lagi aku tegaskan,
berhati-hatilah terhadap Allah SWT dan berlaku lembutlah terhadap istri-istri
kalian. ”

Sampai disini, Nabi SAW bertanya,” Sudahkah aku tunaikan tugasku sebagai
pembawa risalah kepada kalian? Wahai Allah, sudahkah aku tunaikan tugas yang
telah Engkau amanatkan kepadaku?”

Semua yang hadir pun serentak menjawab, “Kami bersaksi bahwasanya engkau telah
menunaikan tugas risalahmu kepada kami.”

Beliau pun melanjutkan, “Simaklah baik-baik. Setiap Mukmin bersaudara satu
dengan yang lain didalam Islam. Berlakulah saling menghormati dan melindungi
harta sesama kalian. Seorang mukmin diharamkan mengambil harta yang lain tanpa
meminta ijin terlebih dahulu kepada pemiliknya.

Perhatikanlah, janganlah kalian saling bunuh-membunuh sepeninggalku.
Berpegang-teguhlah kalian semua pada tali Ukhuwah Islamiyah.

Aku harus meninggalkan dunia ini, dan aku tinggalkan kepada kalian Kitabullah
(Al-Qur’an) dan Sunnahku sebagai pedoman bagi kalian. Dengan berpegang pada
keduanya maka kalian tidak akan tersesat.

Dengarlah, Tuhan kalian adalah satu dan leluhur kalian pun satu. Kalian semua
adalah anak-cucu Adam as. Sedangkan Adam as telah diciptakan-Nya dari tanah.
Maka, kalian semua pun juga sama-sama berasal dari tanah, maka tak seorang pun
dari kalian lebih unggul/utama dari pada yang lain.

Sesungguhnya, yang lebih utama diantara kalian dalam pandangan Allah SWT adalah
yang paling taqwa kepada-Nya. Dengan demikian tak seorang Arab pun yang boleh
mengaku bahwa dirinya lebih utama daripada yang bukan orang Arab. Keutamaan
seseorang diukur dari ketaatannya dan besarnya rasa takutnya kepada Tuhan.”

Sampai disini Rasulullah SAW kembali mengulang pertanyaan yang sama, apakah
beliau telah menyampaikan risalah kepada mereka, dan para jamaah pun serempak
memberikan jawaban yang sama pula, bahwa beliau SAW telah menyampaikan semuanya
kepada mereka.

Selanjutnya, Nabi SAW menambahkan, “Aku minta kepada kalian yang hari ini
menyimak pesan-pesanku agar menyampaikan pesan-pesan ini kepada mereka yang
pada hari ini tidak hadir disini, dengan demikian maka pesan-pesanku ini akan
sampai kepada seluruh Ummat Muslim.

Wahai saudara-saudaraku dalam Islam yang kucintai, Allah SWT telah menetapkan
bagian warisan yang berhak diterima oleh setiap ahli waris. Maka, janganlah
kalian membuat wasiat untuk bagian orang lain yang lebih besar dari bagian yang
diterima oleh para ahli waris, yang mana Allah SWT telah menetapkan besarannya.
Jika kamu ingin mewasiatkan harta kepada seorang asing, yang bisa saja tak
memiliki hubungan kekerabatan dengan mu, janganlah bagian untuknya melebihi
dari sepertiga dari nilai harta (warisan)-mu.”

Rasulullah SAW menutup khutbah beliau dengan Assalaamu’alaikum (semoga Allah
SWT melimpahkan keselamatan, kedamaian, kesejahteraan atas diri kamu sekalian).

Sesudah Rasulullah SAW menutup khutbah beliau, Allah SWT pun menurunkan
wahyu-Nya. Wahyu itu adalah wahyu terakhir yaitu ayat ke-3 dari Surah
Al-Ma’idah: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu.”

sumber: Historical Events of Makkah, Imtiaz Ahmad, M. Sc., M. Phil (London)

Dari Jamaran, Mengguncang Dunia

Juni 10, 2010

Jamaran hanyalah sebuah wilayah kecil di kaki Gunung Alborz yang membentengi kota Teheran, seperti Gunung Tangkubanparahu dan wilayah Lembang, di utara kota Bandung. Dari sebuah rumah sederhana di Jamaran itulah, revolusi Islam bergulir.

Pantaslah bila hingga pertengahan April lalu, ketika Kompas mengunjungi sebuah rumah bersejarah di Jamaran, puluhan orang bergantian mengunjunginya. Itulah kediaman Bapak Revolusi Iran, almarhum Imam Ayatollah Ruhullah Khomeini.

Wilayah Jamaran juga sangat bersejarah. Desa Jamaran adalah peninggalan hidup dari taman-taman Teheran pada masa era Safavid (1502-1736). Kelestarian kawasan hijau di wilayah ini terus terjaga hingga kini. Kediaman Sang Imam pun masih rimbun dengan pepohonan dan kaya habitat burung.

Rumah tersebut adalah rumah yang disewa Imam, sebuah rumah sederhana terbuat dari batu bata, dengan luas sekitar 40 meter persegi. Imam tinggal di rumah itu sejak 18 Mei 1980. Ruhullah Khomeini adalah putra termuda dari Sayyid Mustafa, berasal dari Khomein. Semasa mudanya, beliau juga memperdalam ilmu agama di Arak.

Di beranda rumah itulah, yang luasnya sekitar 3 meter persegi dengan tinggi 2 meter dari tanah, Sang Imam menyampaikan khotbah-khotbahnya yang kemudian banyak disiarkan media elektronik hingga menyebar ke seluruh dunia.

Aula sederhana

Jalan menuju rumah Imam Khomeini tidaklah mudah. Bahkan, jalan menuju rumah itu merupakan sebuah jalan gang, tetapi masih cukup dilalui satu mobil. Meski hanya jalan gang, rumah yang sekarang dipasangi pintu gerbang tinggi itu tak pernah sepi dikunjungi orang. Mereka rela berjalan kaki menuju kediaman bersejarah Sang Imam, yang jaraknya dari jalan raya tidak lebih dari 200 meter.

Kediaman Sang Imam sendiri saat ini tertutup untuk dikunjungi, tetapi pengunjung bisa mengunjungi sebuah ”aula” tempat Imam Khomeini biasa menyampaikan khotbah-khotbahnya. Di bagian bawahnya terdapat museum yang mengabadikan perjalanan hidup Sang Imam beserta beberapa dokumen yang ditulis pemimpin revolusi Islam Iran itu. Bahkan, penjaga museum dengan sangat pemurahnya memberikan buku Imam Khomeini (1990-1989), A Portrait kepada Kompas.

Melihat koleksi foto di museum itu serta berbagai dokumen tertulis lainnya yang ditulis umumnya dalam bahasa Parsi, kita bisa mengetahui bahwa perjalanan Imam Khomeini bukanlah perjalanan yang pendek. Beliau menanamkan pengaruh yang kuat di kalangan warga Iran selama beberapa dekade serta menunjukkan keteguhan yang tinggi meski harus melawan Shah Reza Pahlevi yang ketika itu sangat berkuasa. Hal itulah yang membuat rakyat Iran sangat mencintainya dan menjunjung tinggi petuah-petuahnya.

Meski aula tempat Khomeini berpidato tidaklah sangat luas, dengan bentuk lingkaran berdiameter sekitar 20 meter, para pengikutnya rela berdesak-desakan di dalam ruangan itu, bahkan hingga ke lorong jalan menuju kediaman Sang Imam. Di dalam aula itu sampai sekarang terdapat kursi bersandaran tangan yang biasa diduduki Sang Imam berikut meja kecil di depannya. Di dalam aula itu juga terdapat perlengkapan tata suara dan tata cahaya, bahkan sebuah tempat khusus untuk kamera televisi.

Di salah satu sudut ruangan aula itu, tersimpan juga koleksi audio ceramah-ceramah Imam Khomeini, juga rekaman video beberapa khotbah beliau dari aula yang tidak seberapa besar itu. Wajarlah bila banyak pengunjung mendatangi kediaman Sang Imam meski hanya bisa menikmati suasana di aula itu yang masih penuh daya ”magis”. Di tempat inilah umumnya pengunjung berdoa serta melakukan shalat.

Ruhullah Khomeini ditinggal pergi sang ayah untuk selama-lamanya saat masih berusia lima bulan. Pada usia 16 tahun, Ruhullah juga ditinggal pergi ibu tercintanya, Hajar-Agha. Perjuangan hidup yang berat itulah yang menguatkan mental dan pendirian Ruhullah Khomeini hingga mampu menumbangkan Shah Iran yang ketika itu sangat berkuasa. (Rakaryan S)

Pidato Steve Jobs pendiri Apple Inc

Juni 9, 2010

Sebuah ceramah yang luar biasa dari Steve Job – tentang perjalanan dan perjuangan hidupnya, jatuh bangunnya dari kehidupan.
semoga dapat memberikan motivasi dan renungan yang bermanfaat bagi kita semua.

Berikut ceramahnya :

Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah.

Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup
saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.

Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik

Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah.

Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir.

Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan
saya kepada seseorang untuk diadopsi.

Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya.

Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran ingin bayi perempuan.

Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut malam dari seseorang:
“kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut; apakah Anda berminat?

Mereka menjawab: “Tentu saja.”

Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA.

Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi.
Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi. Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah.

Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya
dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya pegawai rendahan-habis untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya.

Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya.

Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya seumur hidup mereka.

Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik.

Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil.

Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai.

Masa-masa itu tidak selalu menyenangkan. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya.

Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan.

Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya.

Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga.

Saya beri Anda satu contoh:

Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Di seluruh
penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat
indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya
memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat menakjubkan.

Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang
pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik.

Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu.

Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah.

Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang.

Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang.

Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir,
jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya.

Cerita Kedua Saya:Cinta dan Kehilangan.

Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun.

Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan.

Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30.

Dan saya dipecat.

Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi.

Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya.

Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar.
Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan.

Komisaris ternyata berpihak padanya.
Demikianlah, di usia 30 saya tertendang.

Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan.

Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.

Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagal mengambil kesempatan.

Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan saya.

Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley.

Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya.

Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta.
Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal.

Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya.

Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas.

Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya.

Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya.

Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia.

Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi
jantung bagi kebangkitan kembali Apple.

Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa. Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple.

Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan.

Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai.

Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup
Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai.

Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah.
Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya.

Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin mesra Anda dengannya.

Jadi, teruslah mencari sampai ketemu.

Jangan berhenti.

Cerita Ketiga Saya: Kematian

Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari
itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir,
saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri:
“Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Bila jawabannya selalu “tidak”
dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah.

Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar.

Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada.

Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa.

Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.

Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas
menunjukkan saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para dokter mengatakan kepada saya
bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan.

Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati.

Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang.

Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal.

Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut.

Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor.

Saya dibius, namun istri saya, yang ada di sana , mengatakan bahwa
ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa
jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi.

Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah rekor terdekat
saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi.

Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal yang berguna:

Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya.

Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan.

Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda.

Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu.

Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain.

Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain.

Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda.

Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan.

Semua hal lainnya hanya nomor dua.

Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan
hebat yang bernama “The Whole Earth Catalog”, yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya.

Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park , dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya.

Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid.

Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google: isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan hebat.

Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi “The Whole Earth Catalog”, dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir.

Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda.

Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang.

Di bawahnya ada kata-kata: “Stay Hungry. Stay Foolish.” (Jangan Pernah Puas. Selalu Merasa Bodoh).

Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka.

Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu.

Dan sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya harapkan Anda juga begitu.

Stay Hungry. Stay Foolish.

Pidato Severn Suzuki Mengguncang Dunia

Juni 9, 2010

Sumber: The Collage Foundation
Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki. Seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children’s Organization ( ECO ). ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak-anak yang mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak-anak lain mengenai masalah lingkungan. Dan mereka pun diundang menghadiri Konferensi Lingkungan hidup PBB tahun 1992. Pada saat itu, Seveern yg berusia 12 tahun, memberikan sebuah pidato yang sangat kuat yang memberikan pengaruh besar (dan membungkam) beberapa pemimpin dunia terkemuka. Apa yang disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun, hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, dan saat pidatonya selesai, ruang sidang yang penuh dengan orang-orang terkemuka berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun itu?
Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki. Seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children’s Organization ( ECO ).

ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak-anak yang mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak-anak lain mengenai masalah lingkungan.

Dan mereka pun diundang menghadiri Konferensi Lingkungan hidup PBB tahun 1992. Pada saat itu, Seveern yg berusia 12 tahun, memberikan sebuah pidato yang sangat kuat yang memberikan pengaruh besar (dan membungkam) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yang disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun, hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, dan saat pidatonya selesai, ruang sidang yang penuh dengan orang-orang terkemuka berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun itu?
Inilah pidatonya yg terkenal itu:
Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – Enviromental Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.
Saya berada di sini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada di sini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.
Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya – hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya.

Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Di sini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi – dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama – perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan – kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: “Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .
Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini – kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja , ‘kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu” .
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Jadwal Acara Jakarta Fair 2010

Juni 9, 2010

The Artists

Last Updated on Monday, 07 June 2010 18:12
Written by Administrator
Monday, 07 June 2010 17:35
10 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Agnes Monica

2. T-Five

11 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Superman Is Dead

2. Rocket Rockers

3. Suicidal Sinatra

4. Nobisi

12 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Iwan Fals

2. Letto

3. Gribs

4. Ganda Putra

13 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Kerispatih

2. Rio Febrian

3. Kay

4. Zoom

5. Brandnewstorm

14 June 2010 @ Jakarta Fair

1. ST12

2. Wali

3. Venom

4. Arkha

15 June 2010 @ Jakarta Fair

1.Tony Q Rastafara

2. Mizura

3. Boys and Roots

4. Stephen Zyon

5. Monkey Boots

16 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Boomerang

2. Dead Squad

3. F.O.D

4. The Flowers

17 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Gigi

2. J-Rocks

3. Almost DIVA

4. KSATRIA 20

18 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Sheila On 7

2. Geisha

3. Shamat

4. Es Coret

19 June 2010 @ Jakarta Fair

1. ADA Band

2. DUO MAIA

3. Kata Kita

4. Normal Band

20 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Changcuters

2. Mulan Jameela

3. Dewi Persik

4. Kembang Goyang

21 June 2010 @ Jakarta Fair

1. The Virgin

2. Divas

3. Triad

4. Melanie Subono

22 June 2010 @ Jakarta Fair

1. DEWA

2. Maha Dewi

3. Blackout

4. Keyla

23 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Andra & The Backbone

2. ALEXA

3. River

4. Volta

24 June 2010 @ Jakarta Fair

1. PAS

2. Seuriues

3. Begundal

4. Barqi

25 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Goodnight Electric

2. Agrikulture

3. Upstairs

4. Delay Monday

26 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Maliq D’essentials

2. ESQI:EF

3. Shakalla

4. Soul Vacation

27 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Netral

2. Kotak

3. Omelette

4. Push Pull

28 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Padi

2. Lobow

3. Fortboxx

4. Mata Dewa

29 June 2010 @ Jakarta Fair

1. Slank

2. Souljah

3. Second Before

4. Anak Mamih

30 June 2010 @ Jakarta Fair

1. TIPE-X

2. Shaggydoh

3. deJASMINE

4. The Autenthics

1 July 2010 @ Jakarta Fair

1. Ungu

2. Drive

3. Solitaire Addict

4. Lovers

2 July 2010 @ Jakarta Fair

1. Glen Fredly

2. The Rain

3. Keith Martin Feat. Soraya

4. blackleaf

3 July 2010 @ Jakarta Fair

1. Saykoji

2. Ras Muhamad

3. PANJI

4. Poetry Battle

4 July 2010 @ Jakarta Fair

1. Cokelat

2. Samsons

3. Kirana

4. Delilah

5 July 2010 @ Jakarta Fair

1. Nidji

2. Hello

3. Respect

4. Lunno

5. Aivard

6 July 2010 @ Jakarta Fair

1. God Bless

2. Kunci

3. Zogut

4. The Patriots

7 July 2010 @ Jakarta Fair

1. Naif

2. The Ginger

3. The En7oy

4. Efek Rumah Kaca

8 July 2010 @ Jakarta Fair

1. Endank Soekamti

2. Superglad

3. Traff

4. Q’rends

9 July 2010 @ Jakarta Fair

1. d’Masiv

2. Hijau daun

3. Radiostar

4. Suhate

10 July 2010 @ Jakarta Fair

1. The Dance Company

2. Sandi Soendhoro

3. Hammers Gank

4. Intonation

11 July 2010 @ Jakarta Fair

1. Ari Lasso

2. Pinkan Mambo

3. d-Soul

Jadwal Piala Dunia 2010

Juni 9, 2010

Piala Dunia akan memulai kick off pada tanggal 11 Juni 2010 nanti. Kadangkala Anda dibingungkan dengan perbedaan waktu di Afrika Selatan dan di Indonesia, pada jam berapa di Indonesia pertandingan dilangsungkan.
Berikut daftar pertandingan lengkap Piala Dunia 2010 dengan waktu Indonesia bagian barat atau wib. Semoga dapat membantu Anda menikmati perhelatan sepak bola terbesar di dunia itu.
GRUP A
Tanggal/Game Jam Stasiun Ket
11/6 Afrika Selatan vs Meksiko 18.30 wib RCTI Langsung
12/6 Uruguay vs Perancis 00.30 wib RCTI Langsung
17/6 Afrika Selatan vs Uruguay 00.30 wib RCTI Langsung
18/6 Perancis vs Meksiko 00.30 wib RCTI Langsung
23/6 Meksiko vs Uruguay 03.30 wib RCTI Tunda
22/6 Perancis vs Afrika Selatan 20.00 wib RCTI Langsung
GRUP B
Tanggal/Game Jam Stasiun Ket
12/6 Argentina vs Nigeria 20.15 wib RCTI Langsung
13/6 Korea Selatan vs Yunani 00.30 wib RCTI Langsung
17/6 Yunani vs Nigeria 20.15 wib RCTI Langsung
18/6 Argentina vs Korea Selatan 03.30 wib RCTI Tunda
23/6 Nigeria vs Korea Selatan 07.00 wib RCTI Tunda
23/6 Yunani vs Argentina 00.30 wib RCTI Langsung
GRUP C
Tanggal/Game Jam Stasiun Ket
13/6 Inggris vs Amerika 01.30 wib RCTI Langsung
14/6 Aljazair vs Slovenia 03.30 wib RCTI Tunda
18/6 Slovenia vs Amerika 20.15 wib RCTI Langsung
19/6 Inggris vs Aljazair 00.30 wib RCTI Langsung
23/6 Slovenia vs Inggris 20.00 wib RCTI Langsung
24/6 Amerika vs Aljazair 03.30 wib RCTI Tunda
GRUP D
Tanggal/Game Jam Stasiun Ket
14/6 Jerman vs Australia 00.30 wib RCTI Langsung
13/6 Serbia vs Ghana 20.15 wib RCTI Langsung
19/6 Jerman vs Serbia 00.30 wib RCTI Tunda
19/6 Ghana vs Australia 20.15 wib RCTI Langsung
24/6 Ghana vs Jerman 00.30 wib RCTI Langsung
24/6 Australia vs Serbia 07.00 wib RCTI Tunda
GRUP E
Tanggal/Game Jam Stasiun Ket joglopos
15/6 Belanda vs Denmark 03.30 wib RCTI Tunda
14/6 Jepang vs Kamerun 20.15 wib RCTI Langsung
20/6 Belanda vs Jepang 03.30 wib RCTI Tunda
20/6 Kamerun vs Denmark 00.30 wib RCTI Langsung
25/6 Denmark vs Jepang 07.00 wib RCTI Tunda
25/6 Kamerun vs Belanda 00.30 wib RCTI Langsung
GRUP F
Tanggal/Game Jam Stasiun Ket
15/6 Italia vs Paraguay 00.30 wib RCTI Langsung
16/6 Selandia Baru vs Slovakia 03.30 wib RCTI Tunda
21/6 Slovakia vs Paraguay 03.30 wib RCTI Tunda
20/6 Italia vs Selandia Baru 20.15 wib RCTI Langsung
24/6 Slovakia vs Italia 20.00 wib RCTI Tunda
25/6 Paraguay vs Selandia Baru 03.30 wib RCTI Tunda
GRUP G
Tanggal/Game Jam Stasiun Ket joglopos
15/6 Pantai Gading vs Portugal 20.15 wib RCTI Langsung
16/6 Brazil vs Korea Utara 00.30 wib RCTI Langsung
21/6 Brazil vs Pantai Gading 00.30 wib RCTI Langsung
22/6 Portugal vs Korea Utara 03.30 wib RCTI Tunda
25/6 Portugal vs Brazil 20.00 wib RCTI Langsung
26/6 Korea Utara vs Pantai Gading 03.30 wib RCTI Tunda
GRUP H
Tanggal/Game Jam Stasiun Ket
17/6 Honduras vs Chili 03.30 wib RCTI Tunda
16/6 Spanyol vs Swiss 20.15 wib RCTI Langsung
21/6 Chili vs Swiss 20.00 wib RCTI Langsung
22/6 Spanyol vs Honduras 00.30 wib RCTI Langsung
26/6 Chili vs Spanyol 00.30 wib RCTI Langsung
26/6 Swiss vs Honduras 07.00 wib RCTI Tunda
16 Besar
Tanggal/Game Jam Stasiun
26/6 Juara Grup A vs Peringkat Kedua Grup B 21:00 wib RCTI (Partai 49)
27/6 Juara Grup C vs Peringkat Kedua Grup D 01:30 wib RCTI (Partai 50)
27/6 Juara Grup D vs Peringkat Kedua Grup C 21:00 wib RCTI (Partai 51)
28/6 Juara Grup B vs Peringkat Kedua Grup A 01:30 wib RCTI (Partai 52)
28/6 Juara Grup E vs Peringkat Kedua Grup F 21:00 wib RCTI (Partai 53)
29/6 Juara Grup G vs Peringkat Kedua Grup H 01:30 wib RCTI (Partai 54)
29/6 Juara Grup F vs Peringkat Kedua Grup E 21:00 wib RCTI (Partai 55)
30/6 Juara Grup H vs Peringkat Kedua Grup G 01:30 wib RCTI (Partai 56)
Perempat-Final
Tanggal/Game jam ket
2/7 Pemenang Partai 53 vs Pemenang Partai 54 21:00 wib Partai 57
3/7 Pemenang Partai 49 vs Pemenang Partai 50 01:30 wib Partai 58
3/7 Pemenang Partai 52 vs Pemenang Partai 51 21:00 wib Partai 59
4/7 Pemenang Partai 55 vs Pemenang Partai 56 01:30 wib Partai 60
Semi-final
Tanggal/Game jam ket
7/7 Pemenang Partai 58 vs Pemenang Partai 57 01:30 wib Partai 61
8/7 Pemenang Partai 59 vs Pemenang Partai 60 01:30 wib Partai 62
Perebutan Juara Ketiga
Tanggal/Game jam
11/7 Tim Kalah Partai 61 vs Tim Kalah Partai 62 01:30 wib
Final
Tanggal/Game jam
12/7 Pemenang Partai 61 vs Pemenang Partai 62 01:30 wib
Catatan: semua pertandingan sejak babak 16 besar dilangsungkan live oleh RCTi dan GlobalTV. [surya]

Cara Jitu Mengemas Produk supaya Konsumen Mencari-Cari Produk

Juni 6, 2010

Minggu, 6 Juni 2010 – 12:03 wib

APAKAH Anda pernah melihat adegan sulap atau pertunjukan sulap? Apa yang menarik bagi Anda ketika melihat pertunjukan sulap? Di Indonesia banyak kita jumpai/ lihat pertunjukan sulap, baik di kafe–kafe, di mal–mal, atau di televisi.

Sehingga tidak jarang orang merasa suatu pertunjukan sulap adalah pertunjukan yang sudah biasa, karena mereka sudah pernah bahkan sering melihat di berbagai media atau di berbagai tempat lain sebelumnya. Atau merasa kurang tertarik untuk melihat pertunjukannya secara langsung, karena merasa pertunjukan sulap paling seperti yang ada di TV saja.

Meskipun saya yakin cukup banyak pesulap di Indonesia yang sebenarnya juga dahsyat. Namun, apakah Anda pernah mengenal atau mendengar David Copperfield? Siapakah dia? … Banyak orang yang mengatakan dia adalah seorang pesulap. Memang dia adalah seorang pesulap, namun sebenarnya ia juga merupakan praktisi marketing yang dahsyat. Mengapa begitu? … Coba saja Anda lihat, berbagai pertunjukannya sangat laku di berbagai penjuru dunia (meski tiketnya tidaklah murah).

Salah satu rahasianya adalah dia sangat ahli dalam mengemas pertunjukkan sulapnya menjadi pertunjukkan yang sangat menghibur, spektakuler, dan sangat memukau. Tentu saja dengan dibarengi strategi promosi yang dahsyat. Sehingga banyak orang yang mau melihat pertunjukannya bahkan hingga berkali-kali. Dia sangat jago dalam mengemas pertunjukan hingga detil-detilnya, baik tata panggung, pencahayaan, sound system, dan banyak lagi yang lainnya.

Sehingga penonton merasa sangat terlibat dalam pertunjukan tersebut. Hingga akhirnya dia mendapatkan predikat dari Las Vegas Review Journal: “Grade A” “Copperfield’s best illusions are still unparalleled on the strip!” The only “Grade A” rated full evening magic show in Las Vegas! Demikian juga dalam dunia seminar, apa yang ada dalam pikiran seseorang pada umumnya pertama kali kalau mendengar kata “seminar”? Biasanya dikaitkan dengan: suasana yang serius, duduk mendengarkan, bahkan ada yang mengatakan “membosankan”, dan…. Tidak sedikit juga yang mengatakan: mengantuk kalau ikut seminar.

Oleh karena itu, ada seorang pembicara yang mencoba membuat kemasan yang berbeda mengenai seminar. Seminar adalah: suasana yang menyenangkan, penuh kegembiraan, penuh semangat, dan tentunya penuh ilmu dahsyat dan …. Meski dalam lima hari berturut-turut pun, peserta seminarnya pasti tetap merasa segar dan bersemangat.

Karena itu, pembicara tersebut bisa mendapatkan predikat sebagai: Pelatih Sukses no 1 di Indonesia, Pembicara Terbaik di Indonesia, dan The most Powerful People in Business. Untuk membuat suatu kemasan seminar yang benar-benar menyenangkan, penuh kegembiraan, penuh semangat, dan ilmu yang bermanfaat, memang tidak mudah. Dan tetap ada saja yang berkomentar, “seminar kok pakai lunjak-lunjak,… seminar kok sampai jam 11 malam (bahkan lebih)…” dan seterusnya.

Namun, di sinilah saya benar-benar mempraktikkan Marketing Revolution, meskipun ada saja yang berkomentar seperti itu … Saya tetap fokus untuk bisa memberikan seminar yang benar-benar memiliki nilai tambah yang dahsyat. Saya juga memperhatikan detil-detilnya, supaya hasil keseluruhan bisa dahsyat.

Dan ternyata terbukti hasilnya, dengan mengemas seminar sedemikian dahsyatnya, akhirnya banyak sekali orang yang menghadiri seminar-seminar saya, dan banyak orang pula yang memberikan testimoni kesuksesan dan kebahagiaannya dengan mengikuti seminar-seminar yang saya berikan. Bahkan banyak orang yang tadinya tidak begitu suka seminar, bahkan antipati, malah akhirnya mereka mau mengikuti seminar saya.

Lebih dahsyatnya lagi mereka dengan senang hati terus-menerus mengikuti seminar saya hingga ada yang lebih dari delapan kali. Dan dengan senang hati pula para peserta seminar saya mereferensikan ke rekan bisnis, keluarga atau teman-temannya. Mulai dari lulusan SD hingga profesor, mulai dari pelajar hingga pengusaha besar ternyata menyukai seminarseminar saya, baik di Indonesia maupun di beberapa Negara lain.

Mereka menyukai seminar saya di antaranya karena mereka merasa mendapat banyak ilmu dalam suasana yang menyenangkan. Oleh karena itu, seringkali saya bertanya kepada para peserta seminar, “Bapak, Ibu, semua, kelihatannya kita harus selesai sampai malam… bagaimana? Mau lanjut?” Dan jawab para peserta seminar ,” Lanjut…!!!!” Sambung saya,”Tapi kelihatannya bukan hanya sampai malam, tapi bisa sampai tengah malam, bagaimana?”, kembali para peserta seminar menjawab, “Lanjut!! Terus lanjut”.

Dan perlu diketahui, seminarnya sering kali bukan hanya satu hari, tapi bahkan hingga lima, ya… lima hari berturut-turut hingga tengah malam, namun para peserta seminar tetap sangat bersemangat dan tentunya mendapat manfaat yang dahsyat. (*)(adn)